Olahragawan terbaik di Indonesia
- 1, Susi Susanti
4375-004-7F62B183Lucia Francisca Susi Susanti (Hanzi: 王蓮香, pinyin: Wang Lian-xiang,
lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971; umur 38 tahun) adalah seorang
pemain bulutangkis Indonesia.
Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade
Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta
1996.
International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei
2004 memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya
yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame yaitu Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman,
Christian Hadinata, dan Liem Swie King.
- Taufik Hidayat
taufik_hidayat2Taufik Hidayat (lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1981; umur 27
tahun) adalah pemain bulutangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub
SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 cm.
Putra pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini adalah peraih medali emas untuk
Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon dari Korea
Selatan di babak final. Pada 21 Agustus 2005, dia menjadi juara dunia dengan
mengalahkan permain peringkat 1 dunia, Lin Dan di babak final, sehingga menjadi pemain
tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis dan Olimpiade
pada saat yang sama. Selain itu, ia juga sedang memegang gelar juara tunggal putra
Asian Games (2002, 2006). Ia tampil di Olimpiade Beijing 2008, namun langsung kalah di
pertandingan pertamanya, melawan Wong Choong Hann di babak kedua.
Selain itu, dia juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002,
2003, 2004, dan 2006.
Pengalaman lainnya antara lain pada Piala Thomas (2000, 2002, 2004, 2006 dan 2008)
serta Piala Sudirman (1999, 2001, 2003 dan 2005).
- Chris John
chris-john1Yohannes Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John (lahir di
Jakarta, 14 September 1979; umur 29 tahun) adalah seorang petinju Indonesia. Ia
tercatat sebagai petinju Indonesia ketiga yang berhasil meraih gelar juara dunia,
setelah Ellyas Pical dan Nico Thomas.
- Rudi Hartono
rudi-hRudy Hartono Kurniawan (Hanzi: 梁海量, Nio Hap Liang; translasi fonetik nama
Indonesianya ke bahasa Tionghoa: 哈托诺 Hatuonuo; lahir di Surabaya, Jawa Timur, 18
Agustus 1949; umur 59 tahun) adalah seorang mantan pemain bulutangkis Indonesia. Ia
pernah memenangkan kejuaraan dunia di tahun 1980, dan Kejuaraan All England selama 8
kali (7 diantaranya diraih secara berturut-turut) pada tahun 1960’an dan 1970’an.
- Alan Budikusuma
alan-budi-kusumaAlan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang (Dalam aksara Tionghoa: 魏
仁芳), (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 29 Maret 1968; umur 41 tahun) adalah mantan
pemain bulutangkis Indonesia yang meraih medali emas bulutangkis pada Olimpiade
Barcelona 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari dunia bulutangkis setelah
Olimpiade Atlanta 1996.
Alan menikah dengan Susi Susanti, yang juga memenangkan medali emas bulutangkis pada
Olimpiade Barcelona.
- Yayuk Basuki
yayuk.img_assist_customSri Rahayu Basuki atau lebih dikenal dengan nama Yayuk Basuki
(lahir pada 30 November 1970 di Yogyakarta) adalah pemain tenis dari Indonesia yang
paling terkenal pada tahun 1990-an.
Ia memulai karir profesional pada tahun 1990. Pada tahun berikutnya, ia menjadi petenis
Indonesia pertama yang menjuarai turnamen profesional. Sepanjang karirnya, Yayuk
berhasil memperoleh enam gelar tunggal Tur WTA dan sembilan gelar dari ganda. Prestasi
terbaiknya dalam turnamen Grand Slam adalah mencapai babak perempat final Wimbledon
pada tahun 1997. Ia pensiun dari karir profesional pada tahun 2004.
Peringkat tertinggi yang pernah dicapainya adalah posisi ke-19 untuk bagian tunggal dan
ke-9 untuk bagian ganda. Jumlah uang yang diperolehinya selama karir adalah US
$1.645.049.
- Bambang Pamungkas
bambang-pamungkasBambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 10 Juni 1980; umur
29 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk
Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Indonesia dan pernah mewakili negara dalam timnas
sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.
Meskipun tidak terlalu tinggi (171 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan
tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim
nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain
terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi
pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.
Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam
pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18
tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.
Bambang menjaringkan 2 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang
diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang
bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan
kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan
setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua
pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.
Setahun kemudian, Bambang menjadi top scorer dr belakang dengan 8 gol sekaligus
membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger 2002.
Hingga penampilan terakhirnya untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan
Sri Lanka pada September 2004, Bambang telah menjaringkan 18 gol dalam 35 penampilan.
Namun masalah kecederaan serta prestasi yang menurun (kali terakhir Bambang
menjaringkan gol untuk Indonesia adalah pada 12 Februari 2004) menyebabkannya tersisih
dari skuad Piala Tiger Indonesia 2004. Saat rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger,
Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Hingga Juli 2005, ia adalah pencetak
gol terbanyak untuk timnya dengan 22 gol.
Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.
Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan
Indonesia menang 2-1.
- Lisa Rumbewas
weightliftingRaema Lisa Rumbewas (lahir di Jayapura, 10 September 1980; umur 28 tahun)
adalah seorang atlet putri angkat besi asal Indonesia. Ia berasal dari keluarga atlet.
Ayahnya, Levi Rumbewas pernah menjadi binaragawan terbaik Indonesia. Sementara ibunya,
Ida Korwa juga seorang lifter. Keluarga ini boleh disebut perintis angkat besi di
Papua.
Pada Olimpiade Athena 2004 Lisa, begitu panggilan akrabnya, mendapat medali perak untuk
kategori angkat besi putri, kelas 53 kg Grup A. Sebelumnya ia pernah meraih medali
perak di Olimpiade Sydney 2000. Selain itu ia juga mendapat medali serupa pada SEA
Games XXI. Rumbewas tampil kembali di nomor 53 kg pada Olimpiade Beijing 2008, namun
hanya menempati posisi keempat dengan total angkatan 206 kg.
- Lim Swie King
Liem Swie KingSwie King, (lahir di Kudus, Jawa Tengah, 28 Februari 1956; umur 53 tahun)
adalah seorang pemain bulutangkis yang dulu selalu menjadi buah bibir sejak dia mampu
menantang Rudy Hartono di final All England tahun 1976 dalam usianya yang ke-20.
Kemudian Swie King menjadi pewaris kejayaan Rudy di kejuaraan paling bergengsi saat itu
dengan tiga kali menjadi juara ditambah empat kali menjadi finalis. Bila ditambah
dengan turnamen “grand prix” yang lain, gelar kemenangan Swie King menjadi puluhan
kali. Swie King juga menyumbang medali emas Asian Games di Bangkok 1978, dan enam kali
membela tim Piala Thomas. Tiga di antaranya Indonesia menjadi juara.
Mulai bermain bulu tangkis sejak kecil atas dorongan orangtuanya di kota kelahiran
Kudus, Swie King yang lahir 28 Februari 1956 akhirnya masuk ke dalam klub PB Djarum
yang banyak melahirkan para pemain nasional.
Usai menang di Pekan Olahraga Nasional saat berusia 17 tahun, akhir 1973, Liem Swie
King direkrut masuk pelatnas yang bermarkas di Hall C Senayan. Setelah 15 tahun
berkiprah, Swie King merasa telah cukup dan mengundurkan diri di tahun 1988. Saat aktif
sebagai pemain, Liem terkenal dengan pukulan smash andalannya, berupa jumping smash,
yang dijuluki sebagai King Smash.
Liem Swie King sebenarnya dari marga Oei bukan marga Liem. Pergantian marga seperti ini
pada masa dahulu zaman Hindia Belanda biasa terjadi, pada masa itu seorang anak dibawah
usia ketika memasuki wilayah Hindia Belanda (Indonesia sekarang) harus ada orang tua yg
menyertainya, bila anak itu tidak beserta orang tua aslinya, maka oleh orang tuanya
akan dititipkan kepada “orang tua” yg lain, “orang tua” ini bisa saja bermarga sama
atau lain dari aslinya.
- Richard Sambera
225px-Richard_SamberaRichard Sambera adalah perenang putra andalan Indonesia kelahiran
Jakarta 19 Desember 1971. Ia eksis dari tahun 1980-an, 1990-an dan 2000-an ini.
Prestasinya antara lain memperoleh medali emas di Sea Games dan beberapa medali
kejuaraan renang Asia maupun dunia. Saat ini dia menjadi pembawa acara televisi untuk
siaran olahraga.
Richard berhasil menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar bachelor of science di
Political Science and Economy Arizona State University, Amerika Serikat. Selama di
Amerika Serikat, Richard menjadi pelatih tim renang putra Arizona State University.
Perkenalan Richard dengan media terjadi saat bergabung dengan koran Arizona Republic.
Sejak tahun 2003, Richard bergabung dengan Metro TV sebagai pembawa berita di Metro
Sports.
- Suryo Agung Wibowo.
Cetak Rekor, Inilah Deretan Atlet Terbaik Indonesia Sepanjang Masarepublika.co.id
Suryo Agung Wibowo adalah salah satu sprinter kebanggaan Indonesia. Pria kelahiran Solo
ini tercatat masih memegang rekor lari 100 meter putra SEA Games dengan catatan waktu
terbaik 10,17 detik. Rekor ini mengalahkan rekor atas dirinya sendiri yang diukir pada
SEA Games 2007 dengan catatan waktu 10,25. Suryo sempat mencicipi dunia sepakbola
dengan bergabung bersama Persikab Bandung sebagai pemain profesional.
- Lindswell kwok
Lindswell adalah seorang atlet wushu Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara.
Lindswell telah mencatat berbagai prestasi saat mewakili Sumatera Utara dan Indonesia
sebagai atlet muda wushu di berbagai kejuaraan nasional maupun internasional.
Sebenarnya masih banyak sekali atlet-atlet handal yang ada di Indonesia, mereka sangat
mengisnpirasi kalangan muda maupun tua untuk terus beprestasi membanggakan nama baik
negara dan keluarga.